Wednesday, February 1, 2017

Dunia Baru Cupid


Cupid adalah sosok cinta yang lain. Dunia yang diciptakan seorang ibu tanpa embel-embel surga berada di bawah telapak kakinya. Ia mengetuk pintu kamarku malam ini, merebahkan dirinya di dalam stoples air persis di samping tempat tidurku. Seekor ikan merah manis manja yang bermata jelita. 

Hei, akan kunyalakan cahaya surga tiap menjelang lelap tiba. Menemanimu melewati mimpi indah agar tak tergelak ketika terjaga. Cinta ibu untukmu, Cupid.

NB: Cupid berupa ikan cupang berwarna merah menyala. Beberapa minggu lalu ia resmi menjadi anggota keluarga Nufus :)

Wisma 46, dini hari, 30 Desember 2016

Semacam Puisi Bersama


Dua anak manusia terpisah jarak dan lautan. Malam begitu dingin, jarum jam telah melewati separuh malam. Di tengah deru hujan, perempuan mengirimkan puisi singkat.

Dear,
Di sini hujan

Hujan jugakah di hatimu?


Dari jarak ratusan kilometer, laki-laki menyusun puisi jawaban. Beribu terima kasih pada media sosial yang telah membawa puisi jawaban menyeberangi lautan, lalu sampai ke hati perempuan.


Masih cerah

Bilakah hatimu cerah
Biar kita pandang bersama
Pelangi sesudah hujan

Sayang ini malam,
Jika petang, kuajak kau ke pulau seberang

Menikmati pelangi sesudah hujan