Sumber foto: http://www.wisatasoloraya.com/ |
Remah yang kudapati malam ini adalah sejumput kenangan
Tentang pendakian masa silam ketika langit belum kelabu dan
Merapi masih cerah berdiri
Ada apa denganmu?
Mengobarkan api di tengah musim daun-daun berguguran sementara kita sudah melewati berjuta purnama
Masihkah perlu
Mempertanyakan di stasiun mana kau atau aku akan berhenti
Menutup lembaran sejarah yang telah lama kita torehkan bersama
Aku menyusuri bukit-bukit gelisah dan menunggui nasib-nasib dikeramatkan
Menghadang amarah yang serupa letusan Merapi membelah angkasa
Membakar jiwa-jiwa
Di Pasar Setan ini, lima tahun silam,
Kau lebih memilih melabuhkan keretamu pada jurang-jurang misteri di lereng Merapi
Merapal segenap keyakinan yang rupanya selama ini kau pegang, tanpa kutahu, tanpa pernah kaututurkan, tanpa pernah pula kutangkap maknanya
Sejak itu hujan selalu turun dan langit muram
Wisma 46, 15 Desember 2015
No comments:
Post a Comment