Thursday, August 23, 2012

BOCAH SMK PUN JAGO BIKIN LAPTOP


Diknas terus saja menggenjot kompetensi siswa SMK agar kreatif dan tak kalah dengan siswa sekolah menengah lainnya. Perakitan laptop adalah salah satu wujudnya.
Laptop hitam itu menyala di ruangan Warjana, S.Pd., Kepala Pengembangan IT SMKN 2 Yogyakarta. Hamparan rumput luas menjadi wallpaper pada layar LCD berukuran 15.4’’. Sebetulnya barang elektronik itu sama seperti laptop-laptop lainnya. Bentuk dan spesifikasinya pun tak jauh berbeda dengan laptop pada umumnya. Hanya saja, laptop dengan seri M501S ini bermerk NECSMK.
Laptop ini memang bukan laptop bisaa. Siswa SMKN 2 Yogyakarta jurusan Teknik Komputer dan Jaringan yang merakitnya. Uswatun Khasanah, siswa usia 17 tahun yang merakit laptop, mengaku bangga, “awalnya sih gagap, tapi akhirnya bisa juga,” ujarnya sambil tertawa ringan.
Begitu juga dengan Muhkris, siswa SMKN 2 Yogyakarta yang berusia 16 tahun. Meski berencana melanjutkan kuliah selepas lulus SMK, bagi Muhkris, kemampuan merakit laptop bisa menjadi skill khusus. “Dengan modal skill semacam ini saya bahkan berencana membuat lapangan kerja sendiri,” tutur Muhkris.
Lewat program Business Center Manufacturing dengan proses pembelajaran sistem Teaching Factory, Uswatun dan Muhkris juga siswa lainnya dilatih memproduksi barang elektronik yang kini naik daun itu.
Program ini dibuat untuk membangun lingkungan industri di sekolah, membentuk jiwa wirausaha dan menumbuhkan inovasi baru siswa-siswa SMK. Sementara sistem Teaching Factory bertujuan disamping SMK melaksanakan pembelajaran sesuai bidang diklat, juga berproduksi menghasilkan barang jadi yang siap jual.
“Kita ingin anak SMK punya kemampuan merakit laptop untuk melengkapi karya anak bangsa. Agar mereka tidak merasa kecil hati, tapi juga bisa merakit dan berkarya,” ujar Drs. Marwata HN, kepala sekolah SMK N 2 Yogyakarta saat dimintai keterangan di ruang kerjanya.
Selain SMKN 2 Yogyakarta, ada delapan sekolah lain yang diujicobakan program Business Center Manufacturing. Yaitu SMKN 4 dan SMKN 5 Jakarta, SMKN 2 Depok Yogyakarta, SMKN 7 Semarang, SMKN 5 dan SMKN 2 Surakarta, SMKN 6 Bandung dan SMKN 2 Subang.
Sebetulnya tak hanya perakitan laptop yang diagendakan, tapi juga perakitan PC (Personal Komputer) dan monitor LCD. Kegiatan dilaksanakan dengan pendampingan dari pihak industri terkait. Dalam hal ini, SMKN 2 Yogyakarta bekerjasama dengan PT. Nec Mitra Persada. “Perusahaan menyediakan barang, siswa yang merakit dan penjualan dilakukan oleh perusahaan juga,” terang Marwata.
Program ini baru dimulai akhir tahun 2008. Siswa yang diajarkan dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Di SMK N 2 Yogyakarta, sejumlah 72 siswa kelas XI telah pandai merakit laptop.
Merk yang dilekatkan sesuai dengan perusahaan yang diajak kerjasama. SMKN 2 Yogyakarta yang bekerjasama dengan PT. Nec Mitra Persada memberi nama laptopnya NECSMK. Sedang SMKN 7 Samarinda bekerjasama dengan PT. Zyrex Mandiri memberi nama laptopnya Zyrex SMK.

Tak Berbeda Dengan Merakit PC
Merakit laptop sebetulnya tak jauh berbeda dengan merakit PC, ujar Uswatun, “hanya untuk laptop komponennya lebih kecil.”
Ketika ditanya kesulitan saat merakit, Uswatun dan Muhkris mengaku tidak ada kesulitan berarti. “Sewaktu kelas 1 kami sudah diajarkan merakit PC, jadi tidak terlalu sulit ketika merakit laptop, asal mengikuti tata caranya saja,” terang Muhkris.
Uswatun mengiyakan. Ia bercerita bagaimana timnya gelagapan sewaktu laptop sudah jadi tapi LAN tidak bisa dijalankan. “Ternyata ada satu langkah yang dilewati. Harusnya ada tombol di bagian dalam yang dikunci dulu, tetapi kemarin terlewati, jadi LANnya enggak bisa jalan,” tutur Uswatun. Memang waktu itu sekolah mendapat pesanan 20 laptop. Setiap kelompok yang terdiri dari tiga siswa merakit satu laptop. Karena kesalahan itu, Uswatun dan timnya terpaksa membongkar ulang laptop untuk menyalakan tombol LAN.
Uswatun menambahkan, “oh iya, ada satu tips lagi. Ketika merakit, jangan sampai sepelekan baut. Jadi kemarin waktu selesai ternyata ada baut yang kurang,” ujar Uswatun sambil tertawa.
Meski laptop rakitan siswa tak berbeda dengan laptop pasaran, Marwata mengatakan improvisasi dan perbaikan tetap dilakukan. Selain merakit, Marwata juga berusaha agar siswa belajar membuat komponennya, “entah mungkin adaptornya atau komponen lainnya. Tapi masih tahap belajar sehingga kami bisa meniru dan nantinya bisa membuat sendiri,” ujar Marwata penuh harap.

Memenuhi Kebutuhan Laptop di Indonesia
Laptop-laptop produksi siswa SMK diproduksi secara massal dan nantinya diharapkan bisa memenuhi kebutuhan laptop di Indonesia. “Peluang pasar sangat potensial, terutama untuk jogja. Untuk sekolah, terutama sekolah-sekolah SBI siswanya diwajibkan menggunakan laptop.” ujar Marwata.
Saat ini sedang direncanakan laptop dengan harga murah, “kami baru bisa memproduksi yang harganya sekitar 4 jutaan dengan layar besar. Rencananya nanti membuat laptop layar 10” yang sekarang sedang trend dengan harga lebih murah,” ujar Marwata. Upaya ini juga dilakukan agar harga laptop di pasaran turun. “Ini baru tahap awal dari diknas, ke depannya akan dikembangkan lagi,” ujar Marwata.
Harapannya anak-anak Indonesia bisa menggunakan laptop karya sendiri dengan harga murah dan kualitas pembelajaran yang lebih baik, “Kita berharap marilah kita cintai harga anak negeri, kapan lagi kita bisa mulai kalau bukan saat ini,” ujar Marwata menutup pembicaraan.


Dimuat di Majalah Jogja Education Edisi Agustus-September 2009




TEKNIK MERAKIT LAPTOP
Bahan-bahan:
Prosessor, heatsink + kipas, harddisk SATA, CD ROM, wifi card dan memory, keyboard, chasing, LCD monitor dan mainboard.

Perlengkapan yang dibutuhkan:
Seperangkat obeng dan baut-baut kecil.

Proses pembuatan:
·         Tahap pertama pasang prosessor pada Mainboard. Putar lock sebagai pengunci sampai maksimal. Jika belum terkunci sempurna, bisa jadi laptop tidak akan menyala ketika dijalankan.
·         Tahap kedua Pasang heatsink+kipas. Heatsink berfungsi mendinginkan prosessor. Sedang kipas untuk mendinginkan heatsink.
·         Selanjutnya pasang memory pada slotnya
·         Lalu pasang wifi card dan antena untuk menangkap sinyal hotspot
·         Setelah Wifi card terpasang dan lock terputar maksimal, pasang harddisk dan CD ROM.
·         Masukkan pita keyboard ke slot lalu dudukkan keyboard di atasnya. Selanjutnya pasang LCD monitor dan kabel untuk konektor ke VGA.
·         Tahap terakhir tutup seluruh komponen dengan chasing dan kencangkan dengan baut. Pasang baterai di bagian bawah laptop. Proses pembuatan selesai, setelah ini laptop siap disetting biosnya dan diinstal sistem operasi

1 comment:

  1. Kalau boleh, bisa diperlihatkan gambar laptopnya nggak? :D

    ReplyDelete