Diknas terus saja menggenjot kompetensi siswa SMK agar kreatif dan tak
kalah dengan siswa sekolah menengah lainnya. Perakitan laptop adalah salah satu
wujudnya.
Laptop hitam itu menyala di ruangan Warjana, S.Pd., Kepala Pengembangan IT
SMKN 2 Yogyakarta. Hamparan rumput luas menjadi wallpaper pada layar LCD
berukuran 15.4’’. Sebetulnya barang elektronik itu sama seperti laptop-laptop
lainnya. Bentuk dan spesifikasinya pun tak jauh berbeda dengan laptop pada
umumnya. Hanya saja, laptop dengan seri M501S ini bermerk NECSMK.
Laptop ini memang bukan laptop bisaa. Siswa SMKN 2 Yogyakarta jurusan
Teknik Komputer dan Jaringan yang merakitnya. Uswatun Khasanah, siswa usia 17
tahun yang merakit laptop, mengaku bangga, “awalnya sih gagap, tapi akhirnya bisa
juga,” ujarnya sambil tertawa ringan.
Begitu juga dengan Muhkris, siswa SMKN 2 Yogyakarta yang berusia 16
tahun. Meski berencana melanjutkan kuliah selepas lulus SMK, bagi Muhkris,
kemampuan merakit laptop bisa menjadi skill khusus. “Dengan modal skill semacam
ini saya bahkan berencana membuat lapangan kerja sendiri,” tutur Muhkris.
Lewat program Business Center Manufacturing dengan proses
pembelajaran sistem Teaching Factory, Uswatun dan Muhkris juga siswa
lainnya dilatih memproduksi barang elektronik yang kini naik daun itu.
Program ini dibuat untuk membangun lingkungan industri di sekolah,
membentuk jiwa wirausaha dan menumbuhkan inovasi baru siswa-siswa SMK.
Sementara sistem Teaching Factory bertujuan disamping SMK melaksanakan
pembelajaran sesuai bidang diklat, juga berproduksi menghasilkan barang jadi
yang siap jual.
“Kita ingin anak SMK punya kemampuan merakit laptop
untuk melengkapi karya anak bangsa. Agar mereka tidak merasa kecil hati, tapi
juga bisa merakit dan berkarya,” ujar Drs. Marwata HN, kepala sekolah SMK N 2
Yogyakarta saat dimintai keterangan di ruang kerjanya.
Selain SMKN 2 Yogyakarta, ada delapan sekolah lain yang diujicobakan
program Business Center Manufacturing. Yaitu SMKN 4 dan SMKN 5 Jakarta,
SMKN 2 Depok Yogyakarta, SMKN 7 Semarang, SMKN 5 dan SMKN 2 Surakarta, SMKN 6
Bandung dan SMKN 2 Subang.
Sebetulnya tak hanya perakitan laptop yang diagendakan, tapi juga perakitan
PC (Personal Komputer) dan monitor LCD. Kegiatan dilaksanakan dengan
pendampingan dari pihak industri terkait. Dalam hal ini, SMKN 2 Yogyakarta
bekerjasama dengan PT. Nec Mitra Persada. “Perusahaan menyediakan barang, siswa
yang merakit dan penjualan dilakukan oleh perusahaan juga,” terang Marwata.
Program ini baru dimulai akhir tahun 2008. Siswa yang diajarkan dari jurusan
Teknik Komputer dan Jaringan. Di SMK N 2 Yogyakarta, sejumlah 72 siswa kelas XI
telah pandai merakit laptop.
Merk yang dilekatkan sesuai dengan perusahaan yang diajak kerjasama. SMKN
2 Yogyakarta yang bekerjasama dengan PT. Nec Mitra Persada memberi nama
laptopnya NECSMK. Sedang SMKN 7 Samarinda bekerjasama dengan PT. Zyrex Mandiri
memberi nama laptopnya Zyrex SMK.
Tak Berbeda Dengan Merakit PC
Merakit laptop sebetulnya tak jauh berbeda dengan merakit PC, ujar
Uswatun, “hanya untuk laptop komponennya lebih kecil.”
Ketika ditanya kesulitan saat merakit, Uswatun dan Muhkris mengaku tidak
ada kesulitan berarti. “Sewaktu kelas 1 kami sudah diajarkan merakit PC, jadi tidak
terlalu sulit ketika merakit laptop, asal mengikuti tata caranya saja,” terang
Muhkris.
Uswatun mengiyakan. Ia bercerita bagaimana timnya gelagapan sewaktu
laptop sudah jadi tapi LAN tidak bisa dijalankan. “Ternyata ada satu langkah
yang dilewati. Harusnya ada tombol di bagian dalam yang dikunci dulu, tetapi
kemarin terlewati, jadi LANnya enggak bisa jalan,” tutur Uswatun. Memang
waktu itu sekolah mendapat pesanan 20 laptop. Setiap kelompok yang terdiri dari
tiga siswa merakit satu laptop. Karena kesalahan itu, Uswatun dan timnya terpaksa
membongkar ulang laptop untuk menyalakan tombol LAN.
Uswatun menambahkan, “oh iya, ada satu tips lagi. Ketika merakit, jangan
sampai sepelekan baut. Jadi kemarin waktu selesai ternyata ada baut yang
kurang,” ujar Uswatun sambil tertawa.
Meski laptop rakitan siswa tak berbeda dengan laptop pasaran, Marwata
mengatakan improvisasi dan perbaikan tetap dilakukan. Selain merakit, Marwata
juga berusaha agar siswa belajar membuat komponennya, “entah mungkin adaptornya
atau komponen lainnya. Tapi masih tahap belajar sehingga kami bisa meniru dan
nantinya bisa membuat sendiri,” ujar Marwata penuh harap.
Memenuhi Kebutuhan Laptop di Indonesia
Laptop-laptop produksi siswa SMK diproduksi secara massal dan nantinya
diharapkan bisa memenuhi kebutuhan laptop di Indonesia. “Peluang pasar sangat
potensial, terutama untuk jogja. Untuk sekolah, terutama sekolah-sekolah SBI
siswanya diwajibkan menggunakan laptop.” ujar Marwata.
Saat ini sedang direncanakan laptop dengan harga murah, “kami baru bisa
memproduksi yang harganya sekitar 4 jutaan dengan layar besar. Rencananya nanti
membuat laptop layar 10” yang sekarang sedang trend dengan harga lebih murah,”
ujar Marwata. Upaya ini juga dilakukan agar harga laptop di pasaran turun. “Ini
baru tahap awal dari diknas, ke depannya akan dikembangkan lagi,” ujar Marwata.
Harapannya anak-anak Indonesia bisa menggunakan laptop karya sendiri
dengan harga murah dan kualitas pembelajaran yang lebih baik, “Kita berharap
marilah kita cintai harga anak negeri, kapan lagi kita bisa mulai kalau bukan
saat ini,” ujar Marwata menutup pembicaraan.
Dimuat di Majalah Jogja
Education Edisi Agustus-September 2009
TEKNIK MERAKIT LAPTOP
Bahan-bahan:
Prosessor,
heatsink + kipas, harddisk SATA, CD ROM, wifi card dan memory, keyboard,
chasing, LCD monitor dan mainboard.
Perlengkapan
yang dibutuhkan:
Seperangkat
obeng dan baut-baut kecil.
Proses pembuatan:
·
Tahap pertama pasang prosessor pada Mainboard.
Putar lock sebagai pengunci sampai maksimal. Jika belum terkunci sempurna,
bisa jadi laptop tidak akan menyala ketika dijalankan.
·
Tahap kedua Pasang heatsink+kipas. Heatsink
berfungsi mendinginkan prosessor. Sedang kipas untuk mendinginkan heatsink.
·
Selanjutnya pasang memory pada slotnya
·
Lalu pasang wifi card dan antena untuk menangkap
sinyal hotspot
·
Setelah Wifi card terpasang dan lock
terputar maksimal, pasang harddisk dan CD ROM.
·
Masukkan pita keyboard ke slot lalu dudukkan
keyboard di atasnya. Selanjutnya pasang LCD monitor dan kabel untuk konektor ke
VGA.
·
Tahap terakhir tutup seluruh komponen dengan
chasing dan kencangkan dengan baut. Pasang baterai di bagian bawah laptop.
Proses pembuatan selesai, setelah ini laptop siap disetting biosnya dan
diinstal sistem operasi
Kalau boleh, bisa diperlihatkan gambar laptopnya nggak? :D
ReplyDelete