Thursday, October 27, 2011

Berbisnis dari Teknologi Karya Anak Bangsa

Kustanto senang bukan kepalang. Sejak memakai Femax Fuel Saver, Kijang LGX 2003 miliknya yang rajin bolak-balik Yogyakarta-Purwokerto jadi hemat bahan bakar. Biasanya, dengan jarak 2 kota itu ia menghabiskan Rp 200 ribu untuk membeli BBM. Setelah memakai Femax Fuel Saver ia hanya harus merogoh kocek Rp 100 ribu saja.

Roby Kurniawan, pengguna Femax asal Solo juga merasakan hal yang sama. Awalnya ia ragu Femax akan mengganggu sistem kelistrikan mobil injeksinya. Ia juga ragu, jangan-jangan pemanasan mengganggu sistem karburator karena bahan bakar yang panas. Tapi rupanya tidak. Setelah menggunakan Femax, justru tenaga mobilnya meningkat enteng di RPM rendah. Konsumsi bahan bakar pun lebih efisien sekitar 20-30%.

Femax merupakan teknologi terbaru penghemat BBM hasil uji coba Joko Istiyanto, alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta. Joko menggagas Femax Fuel Saver pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Hemat Energi (LKTIHE) nasional yang diselenggarakan atas kerja sama Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Departemen Pertambangan dan Energi (Deptamben) dan Pertamina pada 1997. Pada lomba itu, Joko meraih kemenangan sebagai karya terbaik.

Uang hadiah juara lomba itu Joko gunakan untuk mengembangkan penelitiannya sekaligus menjadikannya sebagai enterpreneur mahasiswa. “Lebih kurang Rp 3 juta saya dapat dari hadiah lomba itu. Uang itu kemudian saya gunakan sebagai modal untuk membeli bahan baku, alat/mesin dan mesin packaging,” ujar Joko yang kini juga berprofesi sebagai dosen salah satu sekolah tinggi di Klaten, Jawa Tengah ini.

Pada dasarnya, penelitian yang dilakukan Joko adalah pengembangan penelitian penghematan terhadap hidrokarbon dengan teknologi fuel saver (magnetism) dan electric heater melalui kombinasi sisem resonansi magnetis dan electric preheater (DC ACCU) yang mampu menghemat pemakaian BBM hingga 35%.

Prinsip kerjanya adalah merekayasa reaksi fisika terhadap perlakuan molekul kimia bahan bakar menjadi lebih reaktif dengan menambah kecepatan putar elektron kimia bahan bakar melalui resonansi magnet permanen serta proses pemanasan dan ionisasi melalui treatment preheater. Dengan begitu, BBM menjadi berkualitas tinggi dan pembakaran lebih sempurna.

Kini karya Joko diproduksi oleh CV Solenoida Jakarta dan dijual secara massal. Selain itu, Joko juga mendistribusikan penemuannya di Pusat Informasi Teknologi Hemat Energi – Sains (PITHE-Sains) yang berlokasi di Karangmalang Blok A4 Yogyakarta, bersebelahan dengan kampus UNY. Di sana ia dibantu oleh 3 orang pegawai, 1 orang sebagai administrator dan 2 orang sebagai mekanik sekaligus marketing.

Kini Femax telah memiliki berbagai varian, diantaranya Femax Motor Standart, Femax Motor Combo, Femax Mobil Bensin/Solar Standart, Femax Mobil Bensin/Solar Combo, Femax Mobil Bensin/Solar Combo Extra, Femax Mobil Injection Tunggal, Femax Mobil Solar Combo XX, Femax Mobil Bensin/Injection, Femax Electric Saver, Femax Gas Saver dan Femax Alarm LPG Detector. Harga yang ditawarkan untuk motor Rp 80 ribu dan Rp 120 ribu, untuk mobil Rp 300 ribu – Rp 400 ribu, Femax Electric Saver Rp 150 ribu – Rp 300 ribu, Femax Gas Saver Rp 95 ribu dan Femax Alarm LPG Detector Rp 150 ribu.

Selain di Karangmalang, untuk Yogyakarta Joko juga membuka agen penjualan Femax di Jl. Janti No. 480 timur JEC dan di Jl. Wates KM 20. Selain itu, ia juga memiliki agen di Solo, Boyolali, Klaten, Semarang dan Jakarta.


Joko bangga jika anak indonesia maju dan bisa menciptakan produk-produk yang inovatif.Menurutnya, indonesia sebetulnya banyak memiliki anak pintar. Mereka berhasil menjuarai berbagai olimpiade sains dunia, fisika, matematika maupun elektronika. Medali yang mereka menangkan pun sudah demikian banyaknya. Prestasi itu, ujar Joko, perlu didukung oleh berbagai kalangan agar produk karya anak bangsa menjadi besar. “Bukan mustahil kalau pengusaha kaliber dunia lahir dari Indonesia,” tambah peraih piagam penghargaan MURI 2011 ini penuh semangat.

Untuk Femax ke depannya, Joko berharap Femax bisa menjadi merk branded yang melegenda seperti Philips dari Belanda yang brandnya kuat sebagai produk hemat energi, awet dan bergaransi.
Cara pemasangan pada mesin motor:
  1. Lepas clamp selang bensin pada saluran output kran dan saluran masuk karburator, kemudian lepas selang tersebut.
  2. Pasang Femax Combo di saluran bensin sebelum karburator terdekat
  3. Cek terminal positif pada switch rem atau pada salah satu socket di bawah stang.
  4. Sambungkan terminal positif Femax Combo dengan terminal positif switch rem atau pada salah satu socket di bawah stang dan negatif pada body kendaraan. Periksa kerja Femax Combo dengan memutar KK pada posisi IG. Pastikan lampu indikator Femax menyala.
Cara pemasangan pada mobil:

  1. Lepas clamp selang bensin pada pompa bensin dan karburator, kemudian lepas selang tersebut.
  2. Pasang Femax Combo di antara pompa bensin dan karburator.
  3. Cek terminal positif pada socket catu motor wiper.
  4. Sambungkan terminal positif Femax Combo dengan terminal positif catu motor wiper dan negatif pada body kendaraan.
  5. Periksa kerja Femax Combo dengan memutar KK pada posisi IG. Pastikan lampu indikator Femax menyala.

1 comment: